DownloadRatib Al Haddad Full Pembaca Ratīb (īnī) mengawalī dengan membaca Al-Fatīḥaḥ kepada junjungan, pemberī syafa'at, penutup para nabī dan penolong kīta, yaītu Muḥammad S.a.w Untuk keterangan dasar landasan hukum atau dalil dari ratib Al Hadad ada di file pdf dan word yang bisa teman teman download melalui link
Membaca Ratib Al-Haddad ini sesudah melaksanakan shalat Isya' dan shalat Subuh merupakan cara membaca yang paling tepat dan sempurna, namun sebenarnya meskipun hanya membaca 1x dalam sehari semalam sudah di anggap cukup, tapi perlu diketahui paling utama pelaksanaannya yakni setelah selesai melaksanakan shalat Isya'. Untuk di bulan
RatibAl-Haddad ini diambil dari nama penyusunnya, Yakni Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad, seorang pembaharu Islam (mujaddid) yang terkenal. Dari doa-doa dan zikir-zikir karangan dan susunan beliau, Ratib Al-Haddad lah yang paling terkenal dan masyhur. Ratib yang bergelar Al-Ratib Al-Syahir (Ratib Yang Termasyhur) disusun berdasarkan inspirasi
Ilustrasiseorang Muslim sedang membaca dzikir. Foto: pixabay. Ratib Al-Haddad adalah bacaan wirid dan dzikir yang berisi ayat suci Alquran dan doa-doa. Bacaan ini disusun oleh Habib Abdullah Al-Haddad, seorang ulama yang mahsyur pada abad ke-11 Hijriyah. Habib Abdullah Al-Haddad memiliki nama lengkap Al-Iman Al-'Allamah As-Sayyid Abdullah
Homepage/ hukum membaca ratib al haddad. Tag: hukum membaca ratib al haddad. Ratib Al Haddad Latin dan Bacaan Besrta Cara Mengamalkan. By Muhamad Abror Posted on October 12, 2020 August 9, 2021. Ratib Al Haddad Hai Sahabat Muslim semuanya, sudah berzikir hari ini? Zikir apakah yang Sahabat Muslim amalkan? Tahukah Sahabat Muslim, []
IstilahRatib Al-Haddad diambil dari nama penyusunnya yakni Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad. Dia seorang pembaharu Islam (mujaddid) yang terkenal. Beliau kemudian mengarang doa-doa dan zikir-zikir yang terkenal terkenal dan masyhur yang disusun berdasarkan inspirasi pada malam Lailatul Qadar 27 Ramadhan 1071 Hijriyah.
Adapunwaktu terbaik untuk membaca Ratib Al Hadaad saat di bulan Ramadan, yaitu sebelum melaksanakan salat Isya. Ketentuan ini telah disampaikan dalam Syekh Abu Bakar bin Ahmad al-Maliabar, al-Imdad bi Syarhi Ratib al-Haddad, Hal. 55. Keutamaan Ratib Al Haddad Ilustrasi Ratib Al Haddad (unsplash/@26_ms)
Hukummembaca Ratib Haddaad menangkal Corona. Silahkan baca artikel Hukum membaca Ratib Haddaad menangkal Corona selengkapnya KLIK DISINI (fotodakwah.com) Dikatakan di situ -oleh wanita penanya- bahwa Rootibul Haddad ini diawali dengan membaca QS al Ahzab :41, dilanjutkan dengan membaca Surat al Fatihah, lalu beberapa ayat Qur'an lainnya
Tinggalklik link download yang tersedia, lalu akses menggunakan akun Google Drive. Pilih tombol download dan simpan ke perangkat. Berikut link download- nya: Download Ratib Al Haddad PDF. Download Ratib Al Haddad PDF di atas dan mulai amalkan sebagai bacaan dzikir sehari-hari. Selain sejarahnya yang termasyur, membaca Ratib Al Haddad memiliki
Pendapattersebut tentulah keliru. Contohnya Ratib Al Haddad, tentulah para Sahabat tidak pernah membaca Ratib Al Haddad karena untaian do'a dan dzikir Ratib Al Haddad dibuat oleh Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad sekitar 1071 H namun Ratib Al Haddad tidak termasuk bid'ah sayyiah ataupun bid'ah dholalah
zBiEw. Ilustrasi seorang Muslim sedang membaca dzikir. Foto pixabayRatib Al-Haddad adalah bacaan wirid dan dzikir yang berisi ayat suci Alquran dan doa-doa. Bacaan ini disusun oleh Habib Abdullah Al-Haddad, seorang ulama yang masyhur pada abad ke-11 Abdullah Al-Haddad memiliki nama lengkap Al-Iman Al-Allamah As-Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad Al-Alawi Al-Husaini. Beliau lahir pada malam Senin, 5 Shafar 1044 H di Hadramaut, Yaman antara semua susunan dzikirnya, Ratib Al-Haddad lah yang paling terkenal di kalangan umat Islam. Bacaan ini disusun dengan tujuan untuk memohon perlindungan Allah bacaan Ratib Al-Haddad?Bacaan Ratib Al-HaddadIlustrasi seorang Muslim sedang membaca dzikir. Foto pixabayMengutip buku Ratib Al-Haddad oleh Qudwah Press, bacaan Ratib Al-Haddad disusun pada malam Lailatul Qadar 27 Ramadhan 1071 H. Ratib ini disusun atas permintaan murid dari Habib Abdullah Al-Haddad yang bernama Amir.Amir meminta Habib Abdullah Al-Haddad untuk membuat bacaan wirid dan dzikir sebagai amalan penduduk kampungnya agar selamat dari ajaran sesat yang sedang melanda Hadramaut saat itu. Kini, Ratib Al Haddad bisa dibaca oleh umat Muslim untuk memohon perlindungan Allah SWT dari segala marabahaya yang bacaan Ratib Al-Haddadبِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْماَلْـحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَAlhamdulillahi rabbil alaminحَمْداً يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِمِ سُلْطَانِكْHamdan ayyuwaa fii ni'mahu wayukaafiini maziidah yaa rabbana lakalhamdu kamaa yanbagii lijalaali wajhika wa li'azimi sulthoniسُبْحَانَكَ لاَنُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ اَنْتَ كَمَا اَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَSubhanaka laanuhsi tsanaaan 'alaika anta kamaa atsnaita 'ala nafsikaفَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْصَى وَلَكَ الْحَمْدُ اِذَا رَضِيْتَ وَلَكَ الْحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَىFalakal hamdu hatta tardho wa lakalhamdu idzaa rodiita wa lakalhamdu ba'da rodoاَلَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْاَوَّلِيْنَAllahumma sholli wa sallim 'ala sayyidina muhammadin fil awwalinوَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْاَخِرِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍWasolli wa sallim ala sayyidina muhammadin fil aakhirin wasolli wa sallim ala sayyidina muhammadin fii kulli waktin wa wahiinوَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْمَلاَءِ الْأَعْلَى اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِWasolli wa sallim ala sayyidina muhammadin malaai a'la ilaa yaumiddinوَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَتَّى تَرِثَ الْاَرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَاوَاَنْتَ خَيْرُ الْوَرِثِيْنَWasolli wa sallim ala sayyidina muhammadin hatta tarsa alardo wa man 'alaihaa wa anta khoirul waarisinاَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَودِعُكَ اَدْيَانَنَا وَاَبْدَنَنَا وَاَنْفُسَنَا وَاَولاَدَنَا وَاَمْوَالَنَا وَاَهْلَنَا وَكُلَّ شَيْئٍ اَعْطَيْتَنَاAllahumma inna nastahfidzuka wa nastadi'uka adyaa nanaa wa abdananaa wa laadanaa wa amwaalanaa wa ahlanaa wa kulla sayyin a'thoytanaاَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا وَاِيَّاهُمْ فِى كَنَفِكَ وَاَمَانِكَ وَعِيَاذِكَ وَجِوَارِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍAllahumma aj'alnaa wa iyyahum fii kanafika wa amaanika wa 'iyaadzika wa jiwaarika min kulli sathoniin mariidوَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ وَذِى عَيْنٍ وَذِى بَغْيٍ وَمِنْ شَرٍّ كُلِّ ذِى شَرٍّ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌWa jabbaari 'aniidin wa dzii ainin wa dzii ba'yin wa min sarrin kulli dzin syarrin innaka 'ala kulli sayyin qodirاَللَّهُمَّ حُطْنَا بِالتَّقْوَى وَالْاِسْتِقَامَةِ وَاَعِذْنَا مِنْ مُوْجِبَاتِ النَّدَمَةِ فِى الْحَالِ وَالْمَاَلِ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءAllahumma hutnaa bittaqwa wa istiqoomati wa a'idnaa min muujibaatin nadamati fii haali wal maali innaka samiiu duaaوَصَلِّ اللَّهُمَّ بِجَمَالِكَ وَجَلاَلِكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَWa solli allahumma bihamaalika wa jalaalika 'ala sayyidina muhammadin wa 'ala ilaahi shohabati ajmainوَارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَWarzuknaa kamaala mutaaba'ati lahu dzoohiraan wa baathinaa yaa arhamarrahiminnبِفَضْلِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِيْفُوْنَBi fadhli subhaana rabbika rabbil 'izzati amma yassifunوَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَWasalaamu 'alalmursalin walhamdulillahi rabbil alamainاَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ رِضَـاكَ وَالْجَنَّـةَ وَنَـعُوْذُ بِكَ مِنْ سَـخَطِكَ وَالنَّـارِAllahumma inna nas aluka ridhooka wa jannata wa na'audzubika min sakhotika wannarيَاعَالِمُ السِّرِّ مِنَّا لاَتَهْتِكِ السِّتْرَ عَنَّا وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَكُنْ لَنَا حَيْثُ كُنَّاYaa 'alimu sarri minna la tahtiki sitra 'anna wa 'aafina wa'fu'anna wa kun lanaa haysu kannaيَااَللهُ بِهَا يَااَللهُ بِهَا يَااَللهُ بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِYaa allah bihaa yaa allah bihaa bihusnil khootimatiيَالَطِيْفًا لَمْ يَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا فِيْمَا نَزَلْ…اِنَّكَ لَطِيْفُ لَمْ تَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا وَالْمُسْلِمِيْنَWaa latiifaan lam yazal binaa fiimaa nazal innaka latiifu lam tazal ultuf binaa wa muslimiinSejarah Singkat tentang Ratib Al HadadIlustrasi membaca Ratib Al-Haddad. Foto Din Mohd Yaman/ShutterstockSeperti yang dijelaskan, Ratib Al-Haddad disusun atas dasar permintaan salah seorang muridnya, yakni Amir dari keluarga Bani Sa'd yang tinggal di sebuah kampung di Shibam, buku Ratib Al-Haddad tulisan Shabri Shaleh Anwar, Amir memohon permintaan tersebut dalam rangka mengadakan wirid dan dzkir sebagai amalan penduduk kampungnya agar mereka dapat melindungi diri dari ajaran sesat yang melanda Hadhramaut ketika Al-Haddad disusun dengan bacaan Apabila Imam Al-Haddad berangkat haji yang pendek sehingga memudahkan umat Muslim membacanya secara khusyu dan Al-Haddad pertama kali dibaca di kota Shibam setelah mendapat izin dari Al-Imam Abdullah Al-Haddad. Kemudian, Ratib ini dibaca di Masjid Al-Imam Al-Haddad di Al-Hawi, Tarim pada tahun 1072 Al-Haddad juga dibaca apabila Imam Al-Haddad berangkat haji. Bab al-Safa dibaca di Makkah, sedangkan bab al-Rahmah dibaca di penyusun dzikir Ratib Al Haddad?Kapan dzikir Ratib Al Haddad disusun?Kapan Ratib Al Haddad pertama kali dibacakan?
Dzikir Ratib Al Haddad Dzikir Ratib Al Haddad Wed 14 November 2012 1700 Umum > Tasawuf views Pertanyaan Assalamualaikum wr wb Pada waktu SMA dan aktif di Sie Kerohanian Islam saya dikenalkan dengan ratib Al-Haddad yang dibaca setiap Jumat bakda Maghrib. Saya merasa menyatu denganyna hingga saya ditunjuk teman-teman untuk memimpin pembacaan ratib. Terlepas dari itu semua, background ke islaman saya adalah Muhammadiyah jadi sering kali ketika saya membaca rotib sendiri di rumah, saya tdk melakukan tanggapan dari para ust pengasuh, mengingat sepertinya ratib Al-Haddad sudah mendarah daging pada diri saya, disisi lain saya kurang setuju dgn tawasulan tapi saya tdk pernah mempermasalahkan bagi pengamal tawasul Jazakumulloh khoir. Jawaban Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Orang-orang Muhammadiyah biasanya memang tidak punya kebiasaan membaca dzikir-dzikir semacam ratib Haddad. Sehingga kalau ada anggota atau keluarganya yang membaca ratib itu, memang terasa rada aneh. Biasanya yang sering mengamalkan pembacaan ratib itu kalangan Nahdhiyyin, atau yang sejenisnya. Pertanyaanya ini menarik, karena fenomena yang disebutkan di atas ternyata mengalami anomali. Justru anak dari keluarga Muhammadiyah malah mengamalkan pembacaan ratib Haddad ini. Walaupun masih memilah dan memilih untuk tidak membaca bagian yang menurutnya tawassulan. Untuk itu tidak ada salahnya kalau kita sedikit mengenal tentang ratib Haddad dan apa hakikatnya serta bagaimana perbedaan pendapat yang terjadi di tengah umat Islam tentang masalah ini. Sekilas Tentang Ratib Haddad a. Makna Ratib Ratib adalah sebuah istilah dalam bahasa Arab, yang secara harfiyah bermakna sesuatu yang disusun atau diatur. Namun makna secara istilah kurang lebih adalah rangkaian dzikir-dzikir, doa, pujian, dan juga munajat kepada Allah, yang disusun sedemikian rupa untuk dibaca secara teratur atau rutin, sesuai dengan program yang telah dibuat. Lafadz dzikir itu bisa saja bersumber dari Al-Quran, As-Sunnah atau pun hasil gubahan dari penyusun sebuah ratib itu sendiri. Namun meski bersumber dari Al-Quran atau sunnah nabi, peran penyusun ratib adalah membuat urut-urutannya, mana yang dibaca terlebih dahulu dan mana yang dibaca kemudian. Selain itu peran penyusun ratib juga membuat ketentuan untuk pengulangan-pengulangannya, seperti dibaca tiga kali, tujuh kali, sepuluh kali dan seterusnya. Biasanya para menyusun ratib ini kemudian mengamalkan atau melafadzkan rangkaian ratibnya itu secara periodik, atau pada tiap kesempatan tertentu, sesuai dengan selera dan kehendaknya. Bahkan para penyusun ratib ini juga mengajarkan karyanya itu kepada para muridnya. Bahkan berpesan agar para murid itu selalu setiap membacanya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sang guru. b. Ratib Haddad Kalau kita sering mendengar istilah Ratib Haddad, maka itu adalah nama sebuah jenis ratib, yang konon disusun oleh orang yang bernama atau berjulukan Al-Haddad. Kalau mendengar nama Al-Haddad, bayangan kita pasti akan langsung mengarah ke negeri Yaman. Al-Haddad adalah nama sebuah marga yang masyhur di negeri itu. Secara harfiyah kata haddad berasal dari kata besi, barangkali keluarga atau marga itu dijuluki al-haddad karena asalnya merupakan pandai besi, wallahua'lam. Nama asli pengarang ratib Al-Haddad ini adalah Al-Habib Abdullah bin alwi bin muhammad Al-Haddad. Sebenarnya beliau bukan hanya mengarang satu ratib, namun dari beberapa banyak doa-doa dan dzikir-dzikir yang beliau karang, Ratib Al-Haddad inilah yang paling terkenal dan masyur. Al-Haddad diperkirakan hidup disekitar tahun 1000-an hijriyah, kurang lebih 400-an tahun yang lalu. Sebab ada keterangan bahwa ratib Al-Haddad disusun konon berdasarkan inspirasi, pada malam lailatul Qodar 27 Romadhon 1071 H. Ratib karangannya ini kemudian semakin populer ketika pengarangnya pindah ke Mekkah dan Madinah, dan mengajarkannya di negeri itu. Maka tersebarlah ratib ini hingga ke berbagai negeri, salah satunya sampai ke tanah air kita. Tentu penyebarannya tidak lepas dari keaktifan para murid beliau yang rajin mengkapanyekan ratib ini dalam berbagai kesempatan. Masjid di depan rumah saya, tidak malam Jumat habis Maghrib hingga Isya' tidak pernah lepas dari pembacaan ratib ini. Lantunan pembacaanya sudah sangat akrab di telinga saya, sejak saya masih kanak-kanak. Khasiat Ratib Entah benar entah tidak, tetapi salah satu yang membuat banyak orang tertarik untuk menggelar ratib haddad ini adalah janji atau iming-iming yang sering disebut-sebut oleh para kiyai di kampung, bahwa ratib ini bila dibaca rutin akan dapat menolak bala dan bencana. Konon dahulu, awal mula bagaimana ratib ini disusun oleh pengarangnya, juga ketika kampungnya sedang mengalami bencana, yaitu munculnya alliran yang sesat dan menyesatkan serta merusak aqidah umat. Lalu masyarakat diajak untuk melafadzkan ratib ini secara rutin hingga akhirnya bencana itu hilang dengan sendirinya. Sebuah keterangan menyebutkan bahwa konon dahulu ratib Al-Haddad ini disusun untuk memenuhi permintaan seorang murid beliau yang bernama Amir dari keluarga Bani Sa’ad yang tinggal di Syibam, salah satu perkampungan di Hadromaut, Yaman. Tujuan Amir meminta Habib Abdullah untuk mengarang Ratib, Agar diadakan suatu wirid dan dzikir dikampungnya, agar mereka dapat mempertahankan dan menyelamatkann diri dari ajaran sesat yang sedang melanda Hadromaut ketika itu. Pertama kalinya Ratib ini hanya dibaca dikampung Amir sendir,i yaitu kota Syibam setelah mendapat izin dan ijazah dari Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad sendiri. Selepas itu, Ratib ini pun dibaca di masjid Al-Hawi milik beliau yang di kota Tarim. Pada kebiasaan Ratib ini dibaca secara berjamaah setelah sholat isya’. Semakin kesini semakin banyak saja kisah dan cerita yang disampaikan dari mulut ke mulut tentang khasiat dari ratin ini bila dibaca. Ada yang selamat dari perampokan, makar, kekacauan sosial, bahkan sampai ancama dari kehancuran berbagai jenis bencana alam. Kalau kita kumpulkan, maka halaman ini tidak akan cukup untuk menyampaikan berbagai kisah 'ajaib' tentang khasiat ratib ini. Tetapi intinya, para pendukung atau melantun ratib ini umumnya meyakini bahwa ratib ini dibaca demi untuk menolak bahaya atau bencana. Lafadz Ratib Haddad Kalau kita teliti, lafadz atau isi bacaan pada ratib Haddad terdiri dari ayat-ayat Al-Quran, seperti surat Al-Fatihah, ayat Kursi kemudian diteruskan dengan bacaan-bacaan yang bersifat meminta perlindungan kepada Allah. Lalu diteruskan dengan membaca Surah Al Ikhlas, Surah Al Falaq, Surah Annas. Dan masih beberapa lafadz lainnya, yang sebenarnya tidak ada satu pun isinya yang bertentangan. Perbedaan Pendapat Kalau pun ada yang dipermasalahkan, maka kurang lebih mencakup beberapa hal 1. Hukum Membuat atau Menyusun Ratib Para ulama berbeda pendapat tentang hukum menyusun lafadz-lafadz dzikir dan doa, yang dijadikan sebuah bentuk yan baku. Sehingga seolah-olah susunan itu datang dari Rasulullah SAW langsung, padahal sebenarnya hanya hasil penyusunan dari orang lain. Sebagian kalangan berpendapat tidak mengapa bila kita melazimkan untuk membaca susunan doa karya seseorang, secara rutin setiap hari, atau setiap jadwal waktu yang telah diprogramkan, sebab tidak ada dalil yang melarangnya. Yang penting jangan sampai tidak dibaca, karena perintah untuk berdzikir dan berdoa sangat banyak dan bertebaran dimana-mana. Sedangkan kalau seseorang menyusun lafadz doa dan dzikir sendiri, sesuai dengan selera, lalu dibaca secara rutin sesuai jadwal yang ditentukan sendiri, tentu tidak menjadi masalah. Bahkan kalau pun juga dia mengajak para muridnya untuk merutinkannya. Sementara sebagian kalangan beranggapan bahwa meski pun lafadz doa dan dzikir bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah, tetapi kalau cara membaca serta jadwalnya sudah ditentukan sedemikian rupa, maka seolah-olah kita telah menciptakan sebuah ritual ibadah baru, yang mana Rasulullah SAW tidak pernah mengajarkannya. Dalam pandangan mereka, yang jadi masalah bukan lafadznya, tetapi ritual pembacaannya yang bermasalah. Karena dibaca secara berjamaah, dengan paduan suara, dibaca dengan mengikuti susunan tertentu, dan dibaca secara rutin setiap waktu. Semua itu dianggap bermasalah, karena tidak ada tuntunannya dari Rasulullah SAW. Kita berada pada dua kutub ini, yaitu antara mereka yang membolehkan dan yang melarang. Di negeri kita, kalangan yang mendukung misalnya dari Nahdyiyyin dan sejenisnya, sedangkan yang melarangnya kebanyakan berasal dari Muhammadiyah dan sejenisnya. 2. Hukum Meyakini Bahwa Ratib Tertentu Punya Khasiat Tertentu Permasalahan kedua adalah tentang khasiat tertentu yang seringkali dijadikan iming-iming, ketika kita membaca jenis ratib tertentu. Sebagian memperbolehkan adanya keyakinan atas khasiat tetentu, sedangkan yang lainnya melarang. Mereka yang membolehkan berhujjah bahwa yang namanya pertolongan Allah SWT terbuka buat siapa saja yang berdoa dan meminta. Sehingga kalau ada yang membaca ratib Haddad ini lalu berharap mendapatkan berbagai macam khasiat berupa pertolongan dari Allah SWT, tentu tidak boleh dihalangi. Memang tujuan dari membaca ratib adalah untuk mendapatkan berbagai pertolongan dari Allah SWT. Sedangkan mereka yang menolaknya berhujjah bahwa kebanyakan kisah-kisah 'ajaib' yang disampaikan itu hanya merupakan hayal dan omong kosong yang tidak bisa dibuktikan. Jadi dianggap sekedar iming-iming yang belum tentu benar. Sebab semau iming-iming itu tidak berasal dari Rasulullah SAW. Dan yang pasti tidak ada jaminan dari Rasulullah SAW bahwa mereka yang membaca ratib Haddad itu akan jadi begini atau jadi begitu. Bahkan sebagian kalangan memperingatkan, kalau keyakinan itu berlebihan, nanti bisa sampai kepada syirik. Kenapa? Karena orang-orang bukan meyakini bahwa Allah SWT yang memberi pertolongan, tetapi justru ratib itulah yang mendapatkan berbagai keajaiban. Padahal seharusnya tidak boleh begitu. Kita tidak dibenarkan berharap mendapatkan pertolongan dari bacaan, melainkan dari Allah SWT sendiri. 3. Hukum Mengirim Pahala Bacaan Quran dan Dzikir Masalah yang ketiga adalah masalah yang sudah amat klasik di dunia Islam, yaitu tentang apakah pahala bacaan Al-Quran atau lafadz-lafadz dzikir yang kita ucapkan itu bisa kita transfer pahalanya kepada orang yang sudah meninggal dunia. Dan masalah inilah barangkali yang menjadi inti dari pertanyaan di atas, yaitu apa yang disebut dengan istilah wasilah atau perantaraan. Jawabnya, lagi-lagi ini adalah masalah khilafiyah yang sudah cukup panjang didiskusikan oleh para ulama. Intinya, kita tidak bisa menafikan salah satu pendapat dari dua pendapat yang berbeda. Posisi kita yang lebih tepat barangkali adalah menerima dengan lapang dada adanya kedua perbedaan pendapat itu. Sebab masing-masing pendapat itu ternyata didukung dengan dalil-dalil yang amat kuat bahkan sulit terbantahkan. Dasar pendapat masing-masing juga berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah yang shahih. Sekedar informasi singkat, para ulama yang menyakini bahwa pahala bacaan Al-Quran itu bisa 'dihadiahkan' kepada orang yang sudah mati diantaranya adalah Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayyim. Anehnya, di negeri kita, justru keduanya lebih sering dipuja oleh kalangan yang anti dengan mengirim hadiah pahala kepada orang mati. Sebaliknya, diantara yang sering disebut-sebut menolak sampainya pahala bacaan Al-Quran kepada orang mati justru Al-Imam Asy-Syafi'i sendiri, dimana kebanyakan mereka yang aktif suka berkirim-kirim pahala kepada orang mati, justru bermadzhab Syafi'i. Maka fenomena ini menjadi sebuah paradoks, atau menjadi apa yang diistilahkan dengan anomali. Jadi posisi kita netral saja, tidak menyalahkan yang mana dan tidak pula harus anti dengan yang mana. Semuanya toh kembali kepada hujjah dan argumen para ulama yang bersifat ijtihadi. Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ahmad Sarwat, Lc., MA Baca Lainnya Hukum Wanita Haid Masuk Masjid 12 November 2012, 0325 Thaharah > Haidh Nifas Istihadhah viewsWanita Haram Menjadi Imam Buat Laki-laki 7 March 2012, 1700 Shalat > Imam viewsBenarkah Wanita Boleh Jadi Imam Shalat Buat Laki-laki? 6 March 2012, 1700 Shalat > Imam viewsMengulang-ulang Tayammum 4 March 2012, 1700 Thaharah > Tayammum viewsBenarkah Wanita Haid Boleh Tetap Puasa? 6 September 2008, 2245 Puasa > Puasa terlarang viewsMimpi Basah Saat Ramadhan 6 September 2008, 2244 Puasa > Membatalkan Puasa viewsPerlukah Bersyahadat Lagi? 6 September 2008, 1220 Aqidah > Syahadat viewsKafirkah Orang Tua Rasullulloh? 6 September 2008, 1218 Aqidah > Nabi viewsNabi Isa Disebutkan 25 Kali Dalam Al-Quran 6 September 2008, 1153 Aqidah > Nabi viewsTaqdir, Bisakah Diubah? 6 September 2008, 1151 Aqidah > Takdir viewsCara Menyadarkan Teman yang Inkar-Sunnah 6 September 2008, 1150 Aqidah > Allah viewsStatus Pernikahan Isteri yang Murtad 6 September 2008, 1149 Pernikahan > Talak viewsBaiat Dan Syahadatain 6 September 2008, 1146 Aqidah > Baiat viewsAdakah Ayat Al-Quran atau Hadits yang Dinasakh? 6 September 2008, 1123 Al-Quran > Nasakh viewsMenanam Kepala Sapi Mencari Keselamatan 6 September 2008, 1016 Aqidah > Syirik dan Bidah viewsShalat di Mushalla Ahmadiyah 6 September 2008, 0316 Shalat > Shalat Dalam Berbagai Keadaan viewsApakah Dosa Bila Membuang Pembalut yang Tidak Bersih 17 June 2008, 2224 Wanita > Hukum viewsApakah Sujud Tilawah Itu? 17 June 2008, 0100 Shalat > Sujud viewsPenasaran dengan Kelompok Ingkarussunnah 16 June 2008, 0736 Hadits > Pengingkar hadits viewsHukum Menjama` Shalat di Kantor dan Ketiduran 16 June 2008, 0733 Shalat > Shalat Jama viewsTOTAL tanya-jawab 49,908,189 views
Daftar Isi Sekilas Tentang Habib Abdullah Al Haddad Bacaan Ratib Al Haddad Arab dan Latin Bacaan Ratib Al Haddad Arab Bacaan Latin Arti dari Ratib Al-Haddad Ratib Al Haddad adalah salah satu bacaan zikir dan wirid yang mengandung ayat suci Al-Quran dan jua berbagai macam doa. Bacaan ini disusun oleh seorang ulama yang termasyhur pada abad ke-11 Hijriyah, yaitu Habib Abdullah ini merupakan bacaan yang sering dibaca oleh umat muslim. Berikut adalah cerita singkat tentang Habib Abdullah Al-Haddad dan bacaan ratib Al-Haddad secara Tentang Habib Abdullah Al HaddadHabib Abdullah Al Haddad lahir di desa Subair, Tarim, Hadramaut, Yaman pada Ahad malam Senin tanggal 5 Safar 1044 hijriah. Ayahnya yakni habib Alwi bin Muhammad bin Ahmad Al Haddad adalah orang saleh dan bertakwa. Sedang ibunya adalah Syarifah Salma binti Umar bin Ahmad. Habib Abdullah Al Haddad adalah seorang ulama yang menyusun bacaan Ratib Al Haddad. Beliau adalah salah satu keturunan dari Nabi Muhammad SAW yang nasabnya bersambung sampai ke Fatimah, putri dari Nabi Muhammad merupakan seorang ulama dalam bidang fikih dan juga aqidah asy'ariyah. Habib Abdullah Al-Haddad mendapatkan gelar Syaikh al-Islam, Quthb ad-Da'wah wa al-Irsyad dan juga dikenal sebagai Pembaharu Tarekat Ratib Al Haddad Arabرَاتِبُ الْحَدَّادِ ِلْحَبِيْب عَبْدِ الله بْنِ عَلَوِي الْحَدَّادالْفَاتِحَة أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ. رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ آمِيْنِاَللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّموَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَه إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّموَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤدُه حِفْظُهُمَا وَهُوَ العَلِيُّ العَظِيْمُ. آمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّه وَالْمُؤْمِنُوْنَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْناَ وَأَطَعْناَ غُفْراَنَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لاََ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآ إِنْ نَسِيْنَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنآ أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْناَ عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌx3 سٌبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اْللهُ وَاللهُ اَكْبَرُسُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحاَنَ اللهِ الْعَظِيْمِ x3رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ x3اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ x3أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ x3بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي الْسَّمَآءِ وَهُوَ الْسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ x3رَضِيْنَا بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِسْلاَمِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا x3بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّهِ وَالْخَيْرُ وَالشَّرُّ بِمَشِيْئَةِ اللهِ x3يَا رَبَّنَا وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ الَّذِيْ كَانَ مِنَّا x3ياَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْراَمِ أَمِتْناَ عَلَى دِيْنِ الإِسْلاَمِ x7ياَ قَوِيُّ ياَ مَتِيْنُ اكْفِ شَرَّ الظَّالِمِيْنَ x3أَصْلَحَ اللهُ أُمُوْرَ الْمُسْلِمِيْنَ صَرَفَ اللهُ شَرَّ الْمُؤْذِيْنَ x3يَا عَلِيُّ يَا كَبِيْرُ يَا عَلِيْمُ يَا قَدِيْرُ يَا سَمِيعُ يَا بَصِيْرُ يَا لَطِيْفُ يَا خَبِيْرُ x3ياَ فَارِجَ الهَمِّ يَا كَاشِفَ الغَّمِّ يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ x3أَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبَّ الْبَرَايَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنَ الْخَطَاياَ x4لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ x25مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّفَ وَكَرَّمَ وَمَجَّدَ وَعَظَّمَ وَرَضِيَ اللهُ تَعاَلَى عَنْ اَهْلِ بَيْتِهِ الطَّيِّبِيِنَ الطَّاهِرِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الأَكْرَمِيْنَ الْمُهْتَدِيْنَ. وَأَزْوَاجِهِ الطَّاهِرَاتِ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِيْنَ. وَالتَّابِعِيْنَ وَ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَعَلَيْناَ مَعَهُمْ وَفِيْهِمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يٌوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ x25بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ ماَ خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَد. بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. إِلهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ. اَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوحِ سَيِّدِنَا الشَّيْخِ الْكَبِيْرِ الْقُطْبِ الشَّهِيْرِ الْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِي بَاعَلَوِي وَأُصُولِهِ وَفُرُوعِهِ وَجَمِيْعِ سَادَاتِنَا آلِ بَاعَلَوِي، أَنَّ اللهَ يُعْلِيْ دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيُعِيْدُ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِهِمْ وَ أَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَ عُلُوْمِهِمْ وَ نَفَحَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَاَلْفَاتِحَةَ إِلَى أَرْوَاحِ ساَدَاتِنَا الصُّوْفِيَّةِ أَيْنَمَا كَانُوْا مِنْ مَشَارِقِ الأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا أَنَّ اللهَ يَحْمِيْنَا بِحِمَايَتِهِمْ وَيُمِدُّنَا بِمَدَدِهِمْ وَيُعِيْدُ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِهِمْ وَ أَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَ عُلُوْمِهِمْ وَ نَفَحَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَاَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا الشَّيْخِ الْكَبِيْرِ الْقُطْبِ الشَّهِيْرِ الْحَبِيْبِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَلَوِي بْنِ مُحَمَّدٍ الْحَدَّادِ صَاحِبِ الرَّاتِبِ وَأُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ وَجَمِيْعِ سَادَاتِنَا آلِ بَاعَلَوِي أَنَّ اللهَ يُعْلِيْ دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّة وَيُعِيْدُ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِهِمْ وَ أَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَ عُلُوْمِهِمْ وَ نَفَحَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالآخِرَةِِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَاَلْفَاتِحَةَ أَنَّ اللهَ يُغِيْثُ الْمُسْلِمِيْنَ وَيَرْحَمُ الْمُسْلِمِيْنَ وَيُفَرِّجُ عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ وَيَشْفِيْ أَمْرَاضَ الْمُسْلِمِيْنَ بِالْعَافِيَةِ وَيُغَزِّرُ أَمْطَارَهُمْ وَيُرَخِّصُ أَسْعَارَهُمْ وَيُصْلِحُ سَلاَطِيْنَهُمْ وَيَكْفِيْهِمْ شَرَّ الْفِتَنِ وَ الْبَلِيَّاتِ وَ الْمِحَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَ يَحْفَظُ الْحُجَّاجَ وَ الْمُسَافِرِيْنَ وَ الْغُزَاةِ وَ الْمُجَاهِدِيْنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ الْبَرِّ وَ الْبَحْرِ وَ الْجَوِّ أَجْمَعِيْنَ. أَنَّ اللهَ يُصْحِبُهُمُ السَّلاَمَةَ وَ يَرُدُّهُمْ إِلَى أَوْطَانِهِمْ سَالِمِيْنَ آمِنِيْنَ غَائِمِيْنَ وَ إِيَّانَا فِيْ خَيْرٍ وَ عَافِيَةٍ وَ إِلَى أَرْوَاحِ وَالِدِيْنَ وَ وَالِدِيْكُمْ وَ أَمْوَاتِنَا وَ أَمْوَاتِكُمْ وَ أَمْوَاتِ الْمُسْلِمِيْنَ أَجْمَعِيْنَ. أَنَّ اللهَ يَتَغَشَّاهُمْ بِالرَّحْمَةِ وَ الْمَغْفِرَةِ وَ يُسْكِنُهُمُ الْجَنَّةَ وَ يَخْتِمُ لَنَا وَلَكُمْ بِالْحُسْنَى فِيْ خَيْرٍ وَ لُطْفٍ وَ عَافِيَةٍ وَ إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّم. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَبِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ اللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَسَلِّمْ. اَللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِحَقِّ الْفَاتِحَةِ الْمُعَظَّمَةِ وَالسَّبْعِ الْمَثَانِيْ أَنْ تَفْتَحَ لَنَا بِكُلِّ خَيْرٍ. وَأَنْ تَتَفَضَّلَ عَلَيْنَا بِكُلِّ خَيْرٍ. وَأَنْ تُعَامِلَنَا مُعَامَلَتَكَ لأَهْلِ الْخَيْرِ. وَأَنْ تَجْعَلَنَا مِنْ أَهْلِ الْخَيْرِ، وَأَنْ تَحْفَظَنَا فِي دِيْنِنَا وَأَنْفُسِنَا وَأَوْلاَدِنَا وَاَهْلِيْنَا وَأَصْحَابِنَا وَأَحْبَابِنَا مِنْ كُلِّ مِحْنَةٍ وَ فِتْنَةٍ وَبُؤْسٍ وَضَيْرٍ، إِنَّكَ وَلِيُّ كُلِّ خَيْرٍ، وَمُعْطٍ لِكُلِّ خَيْرٍ، وَمُتَفَضِّلٌ بِكُلِّ خَيْرٍ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن. وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَ الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ x3يَا عَالِمَ السِّرِّ مِنَّا لاَ تَهْتِكِ السِّتْرَ عَنَّا وَ عَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَ كُنْ لَنَا حَيْثُ كُنَّا x3يَا الله بِهَا يَا الله بِهَا يَا الله بِحُسْنِ الخْاَتِمَةِ x3يَا لَطِيْفًا بِخَلْقِهِ، يَا عَلِيْمًا بِخَلْقِهِ، يَا خَبِيْرًا بِخَلْقِهِ اُلْطُفِ بِنَا يَا لَطِيْفُ يَا عَلِيْمُ يَا خَبِيْرُ x3يَا لَطِيْفًا لَمْ يَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا فِيْمَا نَزَلَ، إِنَّكَ لَطِيْفٌ لَمْ تَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا وَ الْمُسْلِمِيْنَ x3جَزَى اللهُ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَنَّا خَيْرًا، جَزَى اللهُ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَنَّا مَا هُوَ أَهْلُهُ x3الْحَمْدُ لِلّهِ عَلَى نِعْمَةِ الإِيْمَانِ وَ الإِسْلاَمِ وَ تَوْفِيْقِهِ وَكَفَى بِهَا مِنْ نِعْمَةٍBacaan LatinAl Fatihah Ila Hadrotinnabiy Muhammadin shalllahu alayhi wa alihi wasallam - Al al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm, māliki yaumid-dīn, iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-' Rasulu bimaa unzila ilayhi min Rabbihi wal mu'minun kullun aamana Billaahi wa Malaaikatihi wa Kutubihi wa Rusulih laa nufarriqu bayna ahadin min Rusulih wa qaalu sami'naa Wa ata'naa Ghufraanaka Rabbanaa wa Ilaikal yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa lahaa Maa kasabat wa 'alayhaa maktasabat Rabbanaa laa tuaakhidhnaa in-nasiinaa aw akhta'naa Rabbanaa Wa laa tahmil 'alaynaa isran kamaa hamaltahu 'alal-ladhiina min qablinaa Rabbanaa wa laa Tuhammilnaa maa laa taaqata lanaa bih wa'fu 'annaa wa'ghfir lanaa warhamnaa Anta Mawlaanaa Fa'nsurnaa 'alal qawmil kaafiriin... ilaaha Illallaahu Wahdahu laa shariika lahu Lahul Mulku wa Lahul Hamdu Yuhyii wa Yumiitu wa Huwa 'alaa kulli shay'in Qadiir 3x.Subhaanallaahi wal Hamdu Lillaahi wa laa ilaaha Illallaahu Wallaahu Akbar 3x.Subhaanallaahi wa bi-Hamdihi subhaanallaahil 'Aziim 3x.Rabbana'ghfir lanaa wa tub 'alaynaa innaka Anta't Tawwaab ur Rahiim 3x.Allaahumma Salli 'alaa Muhammad Allaahumma Salli 'alayhi wa Sallim 3x.A'udhu bi-Kalimaatillaahi't taammaati min sharri maa khalaq 3x.Bismillaahilladhii laa yadurru ma'a Ismihi shay'un fil ardi wa laa fis-samaa' wa Huwa's Samii' ul 'Aliim 3x.Radiinaa Billaahi Rabbawwa bil Islaami diinaw wa bi Muhammad-in Nabiyyaa 3x.Bismillaahi wal Hamdu Lillaahi wal khayru wash sharru bi-Mashii'atillaah 3x.Aamannaa Billaahi wal Yawmil aakhir tubnaa iia llaahi baatinan wa zaahiraa 3x.Yaa Rabbanaa wa'fu 'annaa wa'mhulladhii kaana minnaa 3x.Yaa Dhal Jalaali wal Ikraam amitnaa 'alaa diinil Islaam 7x.Yaa Qawiyyu Yaa Matiinu ikfi sharraz-zaalimiin 3x.Aslaha llaahu umural Muslimiin Sarafallaahu sharral mu'dhiin 3x.Yaa 'Aliyyu Yaa Kabiiru Yaa 'Aliimu Yaa Qadiiru Yaa Samii'u Yaa Basiiru Yaa Latiifu Yaa Khabiir 3x.Yaa Faarij al-hammi Yaa Kaashifal-ghammy Yaa man li-'abdihi Yaghfiru wa Yarham 3x.Astaghfirullaaha Rabbal-baraayaa Astaghfirullaaha min al-khataayaa 4x.Laa ilaaha Illallaah 50/100x, hingga 1000x.Muhammadur Rasulullahi Shalallahu 'alayhi Wasallama wa sharrafa wa karrama wa majjada wa 'azzama wa Radiya llahu ta'ala 'an 'ashabi Rasulillahi 'ajma'iina wattabi'ina lahum bi'ihsaanin 'ila yau middini wa'alaina ma'ahum birahmatika yaa 'arhamar Rohimiin. Mutahhariin wa Ashaabihil Muhtadiin wat Taabi'iina lahum bi-ihsaanin ilaa dari Ratib Al-HaddadDengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. Segala puji bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbir sekalian alam. Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. Yang Menguasai hari Pembalasan hari Akhirat. Engkaulah sahaja Ya Allah Yang Kami sembah, dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon pertolongan. Tunjuklah kami jalan yang lurus. Iaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang Engkau telah murkai, dan bukan pula jalan orang-orang yang oleh Abu Sa'id ibn al-Mu'lla "Sukakah kamu jika aku ajarkan sebuah Surah yang belum pernah diturun dulunya, baik dalam Injil mahupun Zabur dan Taurat? Ia adalah 15 Al-Hijr Ayat 87 "Dan sesungguhnya Kami telah memberi kepadamu wahai Muhammad tujuh ayat yang diulang-ulang bacaannya dan seluruh Al-Quran yang amat besar kemuliaan dan faedahnya."Allah, tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya. Yang tidak mengantuk usahakan tidur. Yang memiliki segala yang ada di langit dan di bumi. Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya melainkan dengan izin-Nya. Yang mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki. Luasnya Kursi Allah meliputi langit dan bumi; dan tiadalah menjadi keberatan kepada Allah menjaga serta memelihara keduanya. Dan Dialah Yang Maha Tinggi, lagi Maha Besar. Surah 2 al-Baqarah Ayat 255 Ayat-al-KursiAyatul Kursi ini mengandungi khasiat yang besar. Terdapat 99 buah hadits yang menerangkan fadhilahnya. Di antaranya ialah untuk menolak syaitan, benteng pertahanan, melapangkan pikiran dan menambahkan telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan juga orang-orang yang beriman; semuanya beriman kepada Allah, dan Malaikat-malaikatNya, dan Kitab-kitabNya, dan Rasul-rasulNya. Katakan "Kami tidak membedakan antara seorang rasul dengan rasul-rasul yang lain". Mereka berkata lagi Kami dengar dan kami taat kami pohonkan keampunanMu wahai Tuhan kami, dan kepadaMu jua lah tempat kembali" Surah 2 Al Baqarah Ayat 285Diriwayatkan daripada Abu Mas'ud al-Badri katanya Rasulullah S. pernah bersabda Dua ayat terakhir dari surah al-Baqarah, memadai kepada seseorang yang membacanya pada malam hari sebagai pelindung tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala atas kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa atas kejahatan yang diusahakannya. Mereka berdoa dengan berkata "Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami ! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir" Surah 2 al-Baqarah Ayat 286Dari Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah ibn Abbas Apabila Jibril sedang duduk dengan Rasulullah S. dia mendengar bunyi pintu di atasnya. Dia mengangkat kepalanya lalu berkata "Ini ialah bunyi sebuah pintu di syurga yang tidak pernah dibuka." Lalu satu malaikat pun turun, dan Jibril berkata lagi, "Ia malaikat yang tidak pernah turun ke bumi" Malaikat itu memberi salam lalu berkata, "Bersyukurlah atas dua cahaya yang diberi kepadamu yang tidak pernah diberi kepada rasul-rasul sebelummu-"Fatihat al-Kitab dan ayat penghabisan Surah al-Baqarah". Kamu akan mendapat manfaat setiap kali kamu Tuhan Melainkan Allah, Yang satu dan tiada sekutu bagi- Nya. Bagi-Nya segala kekuasaan, dan bagi-Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Dia sangat berkuasa atas segala sesuatu 3X.Dari Bukhari, Muslim dan Malik, diriwayatkan daripada Abu Hurairah; Rasulullah berkata, "Sesiapa membaca ayat ini seratus kali sehari, pahalanya seperti memerdekakan sepuluh orang hamba, Seratus kebajikan dituliskan untuknya dan seratus keburukan dibuang darinya, dan menjadi benteng dari gangguan syaitan sepanjang hari."Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Tuhan Yang Maha Besar 3X.Dari Muslim, diriwayatkan oleh Samurah ibn Jundah Rasulullah S. A. W. bersabda Zikir-zikir yang paling dekat di sisi Allah adalah empat, iaitu tasbih, takbir, tahmid dan tahlil, tidak berbeza yang mana aturannya apabila engkau suci Allah segala puji khusus bagi-Nya, Maha suci Allah Yang Maha Agung 3X.Dari Bukhari, diriwayatkan daripada Abu Hurairah Rasulullah bersabda Dua zikir yang mudah di atas lidah tetapi berat pahalanya dan disukai oleh Allah ialah 'SubhanAllah al-Azim dan 'SubhanAllah wa bihamdihi.'"Ya Allah ampunilah dosaku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang 3X.Surah 4 An-Nisa'; Ayat 106 "Dan hendaklah engkau memohon ampun kepada Allah; kerana sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. Sila rujuk juga Surah 11 Hud; Ayat Allah, cucurkan selawat ke atas Muhammad, Ya Allah, cucurkan selawat ke atasnya dan kesejahteraan-Mu 3X.Surah 33; Al-Ahzab, Ayat 56 Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berselawat ke atas Nabi; wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam dengan penghormatan yang Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah bin Amr Rasulullah bersabda "Sesiapa berselawat kepadaku sekali, Allah akan berselawat kepadanya sepuluh berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya 3X.Dari Abu Dawud dan Tirmidhi, Rasulullah bersabda "Sesiapa yang membaca doa ini tiga kali, tiada apa-apa malapetaka akan terjatuh atasnya."Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tiada suatu pun, baik di bumi mahupun di langit dapat memberi bencana, dan Dia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui 3X.Dari Ibn Hibban; Nabi Muhammad bersabda "Hamba-hamba Allah yang membaca doa ini pada waktu pagi dan petang tiga kali, tiada apa jua kesakitan akan dialaminya."Kami ridha Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai Agama kami dan Muhammad sebagai Nabi kami 3X.Surah 3 Ali-Imran Ayat 19 Sesungguhnya agama yang benar dan diredai di sisi Allah ialah Abu Daud dan Tirmidzi; Nabi Muhammad bersabda "Sesiapa membaca ayat ini di pagi dan petang hari akan masuk ke surga."Dengan Nama Allah, segala pujian bagi-Nya, dan segala kebaikan dan kejahatan adalah kehendak Allah 3X.Diriwayatkah oleh Abu Hurairah Rasulullah bersabda Wahai Abu Hurairah, bila kamu keluar negeri untuk berniaga, bacakan ayat ini supaya ia membawa kamu ke jalan yang benar. Dan setiap perbuatan mesti bermula dengan 'Bismillah' dan penutupnya ialah "Alhamdulillah".Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, dan kami bertaubat kepada Allah batin dan zahir 3X.Surah at-Tahrim Ayat 8 Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kamu kepada Allah dengan "Taubat Nasuha".Diriwayatkan oleh Ibn Majah Rasulullah bersabda Orang yang bertaubat itu adalah kekasih Allah. Dan orang yang bertaubat itu ialah seumpama orang yang tiada apa-apa dosa."Ya Tuhan kami, maafkan kami dan hapuskanlah apa-apa dosa yang ada pada kami 3X.Dari Tirmidzi dan Ibn Majah Rasulullah berada di atas mimbar dan menangis lalu beliau bersabda Mintalah kemaafan dan kesihatan daripada Allah, sebab setelah kita yakin, tiada apa lagi yang lebih baik daripada 4 An-Nisa' Ayat 106 "Dan hendaklah engkau memohon keampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani."Wahai Tuhan yang mempunyai sifat Keagungan dan sifat Pemurah, matikanlah kami dalam agama Islam 7X.Sila rujuk ke no. 12. Moga-moga kita dimatikan dalam keadaan Islam. Dan dari Tirmidzi, Rasulullah menyatakan di dalam sebuah hadith bahawasanya sesiapa yang berdoa dengan nama-nama Allah dan penuh keyakinan, doa itu pasti dikabulkan Tuhan yang Maha Kuat lagi Maha Gagah, hindarkanlah kami dari kejahatan orang-orang yang zalim 3X.Seperti di atas; Merujuk hadits Rasulullah S. A. W., sesiapa yang tidak boleh mengalahkan musuhnya, dan mengulangi Nama ini dengan niat tidak mahu dicederakan akan bebas dari dicederakan Allah memperbaiki urusan kaum muslimin dan menghindarkan mereka dari kejahatan orang-orang yang suka mengganggu 3X.Diriwayatkan oleh Abu Darda' bahawasanya Rasulullah bersabda "Tiada seorang mukmin pun yang berdoa untuk kaumnya yang tidak bersamanya, melainkan akan didoakan oleh Malaikat, "Sama juga untukmu".Wahai Tuhan Yang Maha Mulia, lagi Maha Besar, Yang Maha Mengetahui lagi Sentiasa Sanggup, Yang Maha Mendengar lagi Melihat. Yang Maha Lemah-Lembut lagi Maha Mengetahui 3X.Surah 17 Al Israil Ayat 110 "Katakanlah wahai Muhammad "Serulah nama "Allah" atau "Ar-Rahman", yang mana sahaja kamu serukan; kerana Allah mempunyai banyak nama yang baik serta mulia. Dan janganlah engkau nyaringkan bacaan doa atau sembahyangmu, juga janganlah engkau perlahankannya, dan gunakanlah sahaja satu cara yang sederhana antara itu."Wahai Tuhan yang melegakan dari dukacita, lagi melapangkan dada dari rasa sempit. Wahai Tuhan yang mengampuni dan menyayangi hamba-hamba-Nya 3X.Dari Abu Dawud, diriwayatkan daripada Anas ibn Malik "Ketika saya bersama Rasulullah S. A. W., ada seseorang berdoa, "Ya Allah saya meminta kerana segala pujian ialah untuk-Mu dan tiada Tuhan melainkan-Mu, Kamulah yang Pemberi Rahmat dan yang Pengampun, Permulaan Dunia dan Akhirat, Maharaja Teragung, Yang Hidup dan Yang Tersendiri". Rasulullah S. A. W. bersabda "Dia berdoa kepada Allah menggunakan sebaik-baik nama-nama-Nya, Allah akan memakbulkannya kerana apabila diminta dengan nama-nama-Nya Allah akan memohon keampunan Allah Tuhan Pencipta sekalian makhluk, aku memohon keampunan Allah dari sekalian kesalahan 4X.Surah 4 An-Nisa' Ayat 106 "Dan hendaklah engkau memohon keampunan daripada Allah; sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani."Surah 11 Hud Ayat 90 "Dan mintalah ampunan Tuhanmu, kemudian kembalilah taat kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Mengasihani, lagi Maha Pengasih."Tiada Tuhan Melainkan Allah 50X.Komentar tentang kalimah tauhid sangat panjang. Kalimah "La ilaha illallah" ini adalah kunci syurga. Diriwayatkan oleh Abu Dzar bahwa Rasulullah S. A. W. bersabda "Allah tidak membenarkan seseorang masuk ke neraka kalau dia mengucapkan kalimah tauhid ini berulang-ulang kali."Muhammad Rasulullah, Allah Mencucurkan Shalawat dan Kesejahteraan di atasnya dan keluarganya. Moga-moga dipermuliakan, diperbesarkan, dan diperjunjungkan kebesarannya. Serta Allah Ta'ala meredhai akan sekalian keluarga dan sahabat Rasulullah, sekalian tabi'in dan yang mengikuti mereka dengan kebaikan dari hari ini sehingga Hari Kiamat, dan semoga kita bersama mereka dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih daripada yang Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah wahai Muhammad "Dialah Allah Yang Maha Esa; Allah Yang menjadi tumpuan segala permohonan; Ia tidak beranak, dan Ia pula tidak diperanakkan; Dan tidak ada sesiapapun yang sebanding dengan-Nya. Surah Al-Ikhlas 3X.Dari Imam Bukhari, diriwayatkan daripada Abu Sa'id al-khudri; seseorang mendengar bacaan surah al-Ikhlas berulang-ulang di masjid. Pada keesokan paginya dia datang kepada Rasulullah dan sampaikan perkara itu kepadanya sebab dia menyangka bacaan itu tidak cukup dan lengkap. Rasulullah S. A. W berkata, "Demi tangan yang memegang nyawaku, surah itu seperti sepertiga al Quran!"Dari Al-Muwatta', diriwayatkan oleh Abu Hurairah; Saya sedang berjalan dengan Rasulullah S. A. W., lalu baginda mendengar seseorang membaca surah al-Ikhlas. Baginda berkata, "Wajiblah." Saya bertanya kepadanya, "Apa ya Rasulallah?" Baginda menjawab, "Syurga" Wajiblah surga bagi si pembaca itu.Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah wahai Muhammad; "Aku berlindung dengan Tuhan yang menciptakan cahaya subuh, daripada kejahatan makhluk-makhluk yang Diciptakan; dan daripada kejahatan malam apabila ia gelap gelita; dan daripada ahli-ahli sihir yang menghembus pada simpulan-simpulan ikatan; dan daripada kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan kedengkiannya". Surah daripada Aisyah katanya Rasulullah S. biasanya apabila ada salah seorang anggota keluarga baginda yang sakit, baginda menyemburnya dengan membaca bacaan-bacaan. Sementara itu, ketika baginda menderita sakit yang menyebabkan baginda wafat, aku juga menyemburkan baginda dan mengusap baginda dengan tangan baginda sendiri, kerana tangan baginda tentu lebih banyak berkatnya daripada Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah wahai Muhammad "Aku berlindung dengan Tuhan sekalian manusia. Yang Menguasai sekalian manusia, Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia, Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul tenggelam, Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia, dari kalangan jin dan manusia". Surah Tirmidzi diriwayatkan daripada Abu Sa'id al-Khudri; Nabi Muhammad S. A. W. selalu meminta perlindungan daripada kejahatan jin dan perbuatan hasad manusia. Apabila surah al-falaq dan an-nas turun, baginda ketepikan yang lain dan membaca ayat-ayat ini membaca al-fatihah ini dengan niat semoga Allah menyampaikan pahalanya kepada ruh suci junjungan kita, kekasih dan pemberi syafaat kita, rasulullah, Muhammad putra abdillah, dan kepada keluarga, sahabat-sahabat, istri-istri, keturunan, dan ahli baitnya, dan kepada ruh suci sayyidina al-muhajir ahmad bin isa, dan kepada nenek moyang beserta anak cucunya, semoga Allah meninggikan derajat mereka di surga, memperbesar ganjaran mereka, melipat gandakan kebaikan mereka, dan melindungi kita dengan berkat kemuliaan mereka. Memberikan manfaat dan melimpahkan keberkahan, rahasia-rahasia, cahaya-cahaya, dan ilmu mereka kepada kita dalam urusan agama, dunia, dan akhirat, membaca al-fatihah ini dengan niat semoga Allah menyampaikan pahalanya kepada ruh suci junjungan guru kami yang mulia al-Faqih al-Muqaddam Muhammad bin al-Baalawi, nenek moyang dan anak cucu mereka, dan kepada semua pembesar keluarganya al-abaalwi dan nenek moyang beserta anak cucunya semoga Allah meninggikan derajat mereka di surga, memperbesar ganjaran mereka, melipat gandakan kebaikan mereka, memberikan manfaat dan melimpahkan keberkahan, rahasia-rahasia, cahaya dan ilmu mereka kepada kita, dalam urusan agama, dunia, dan akhirat. membaca al-fatihah ini dengan niat semoga Allah menyampaikan pahalanya kepada arwa suci para penghulu kita, para sufi dimanapun arwa mereka berada, di timur atau barat, semoga Allah meninggikan derajat mereka di surga, memperbesar ganjaran mereka, melipat gandakan kebaikan mereka, dan melindungi kita dengan berkat kemuliaan mereka, memberikan manfaat dan melimpahkan keberkahan, rahasia-rahasia, cahaya-cahaya dan ilmu mereka kepada kita dalam urusan agama, dunia, dan akhirat membaca al-fatihah ini dengan niat semoga Allah menyampaikan pahalanya kepada ruh suci penyusun ratib ini syyidina quthub al-rasyid wa ghauts al-ibad habib abdillah bin alwi al-haddad, juga kepada nenek moyang dan anak cucu mereka, semoga Allah meninggikan derajat mereka di surga, memperbesar ganjaran mereka, melipat gandakan kebaikan mereka,dan melindungi kita dengan berkat kemuliaan mereka, memberikan manfaat dan melimpahkan keberkahan, rahasia-rahasia, cahaya, dan ilmu mereka kepada kita dalam urusan agama, dunia, dan akhirat membaca al-fatihah ini dengan niat semoga Allah melimpahkan pahalanya kepada arwa suci hamba-hamba Allah yang sakeh, orang-orang tua, guru-guru agama kita dan orang-orang yang mempunyai hak atas kita, serta orang-orang yang meninggal di negeri ini dari ahli "laa ilaaha illallah" dan untuk arwah orang yang meninggal dari kaum muslimin dan mereka yang masih hidup sampai hari akhirat kelak, semoga Allah mengampuni dan menyayangi mereka, melepaskan kesulitan kaum muslimin serta mengasihi merek, menyembuhkan penyakit mereka dan menyatukan mereka semua dalam petunjuk, melunakkan hati sesame mereka, menguasakan atas mereka orang-orang terbaik yang ada diantara mereka, dan menyelamatkan mereka dari penguasaan orang-orang jahat yang ada diantara mereka, dan melindungi kita dan mereka dari kejahatan fitnah, cobaan, dan dari gangguan orang-orang yang melampaui batas, dari dekat maupun jauh. Melapangkan kehidupan mereka, memperlebat hujan mereka, dan mengabulkan semua hajat kita, hajat-hajat yang diridhai Allah dan rasul-Nya, dan membukakan bagi kita ilmu pengetahuan dan ma'rifat sebagaimana yang telah dibukakannya kepada orang-orang arif dan mengakhiri hidup kita dalam ridha-Nya, dalam kebaikan, kelembutan, dan keselamatan. Dan kepada junjungan kita nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Allah sungguh kami memohon kepada-Mu akan ridha dan surga-Mu, dan kami berlindung kepada-Mu dari kemarahan-Mu dan siksa api Allah, yang maha mengetahui segala rahasia kami, janganlah kiranya engkau buka tirai rahasia dari kami. Berikanlah kesehatan pada kami dan maafkanlah diri kami dimanapun kami Allah membalaskan junjungan kami Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dari kami atas jasa-jasanya dengan balasan yang baik, semoga Allah membalaskan junjungan kami Muhammad sallallahu alihi wa sallam dari kami atas jasanya dengan balasan yang berhak diperolehnya. Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan" [GambasVideo 20detik] khq/fds